Rabu, 29 Februari 2012

Penilaian Portofolio


A.    Pengertian Penilaian Portofolio
download disini
Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan terorgaisasi yang dikumpulkan selama periode tertentu dan digunakan untuk memantau perkembangan siswa baik mangenai pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.
Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisasi sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Melalui hasil karya tersebut guru dapat melihat perkembangan kemampuan siswa baik dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai bahan penilaian. Hasil karya yang dihasilkan bisa hasil karya yang dikerjakan di dalam kelas (artifacts), atau bisa juga hasil kerja siswa yang dilakuakn di luar kelas (reproduction). Hasil karya siswa itu kemudian dinamakan evidence. Melalui evidence inilah, siswa dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kepada orang lain baik tentang pengetahuan, sikap maupun keterampialn sesuai dengan tujuan pembelajaran. 

Penilaian portofolio memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1.      Penilaian portofolio dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan siswa. Artinya melalui penilaian portofolio, informasi yang didapatkan bukan hanya sekadar pengetahuan saja, akan tetapi juga sikap dan keterampilan.
2.      Penilaian portofolio merupakan penilaian yang autentik. Artinya, penilaian portofolo memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya. Mengapa demikian? Sebab portofolio adalah dokumen asli yang berisi tentang sekumpulan karya siswa. Melaluidokumen itulah tergambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.
3.      Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian yang dapat mendorong sisiwa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih sempurna, siswa dapat belajar optimal, tanpa merasa tertekan. Hal ini dimungkinkan sebab penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakuakn secara terus menerus. Setiap hasil kerja siswa dimonitor dan diberi komentar.
4.      Penilaian portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respons siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikaian siswa akan segera mengetahui kekuranagn dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya.
5.      Penilaian portofolio dapat mendorong para orang tua siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran siswa. Hal ini disebabkan setiap perkembangan siswa yang digambarkan melalui hasil kerja siswa, orang tua dimintai komentarnya.
PERBEDAAN TES DENGAN PORTOFOLIO
Tabel 11-1
Perbedaan Tes Dengan Penilain Portofolio
TES
PENILAIAN PORTOFOLIO
1.      Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual siswa melalui penguasaan materi pembelajaran
Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan
2.      guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkan siswa berperan sebagai orang yang dinilai
Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan beserta dalam perkembangannya
3.      kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua
Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan karakteristik siswa
4.      keputusan berdasarkan penilaian ditentukan sendiri oleh guru
Proses penilaian beserta pengambilan keputusan dilakukan dengan cara klaboratif antara guru, siswa, dan orang tua
5.      penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar
Penialain berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan siswa termasuk hasil pencapaian belajar
6.      penlaian merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran
penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran
7.      penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran
Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

1.      Milik Bersama
Guru dan peserta didik harus merasa bahwa evidence portofolio adalah milik bersama, oleh sebab itu semua pihak harus menjaganya secara baik. Guru dan siswa perlu sepakat dimana evidence itu disimpan. Hal ini akan mempermudah manakala siswa atau guru memerlukannya.
2.      Kepuasan dan Kesesuaian
Hasil akhir dari penilaian portofolio adalah ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Ketercapaian itu selanjutnya dapat dilihat dari evidence yang diorganisasikan oleh guru dan siswa. Guru dan siswa akan merasa puas manakala kompetensi itu telah tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnya evidence merupakan kepuasaan baik bagi guru maupun bagi siswa.
1.      Budaya Pembelajaran
Penilaian portofolio harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Bukankah unjuk kerja yang tergambarkan pada setiap evidence pada dasarnya adalah proses pembelajaran. Oleh sebab itu melalui penilaian portofolio, dalam proses pembelajaran guru tidak hanya menuntut siswa untuk menghafal sejumlah fakta atau pengetahuan taraf rendah,akan tetapi harus membelajarkan siswa pada taraf yang lebih tinggi, misalnya mengembangkan pembelajaran berpikir melalui penelaah kasus atau pengumpulan dan penafsiran data.
2.      Refleksi
Penilaian portofolio harus memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi,siswa dapat menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.
3.      Berorintasi pada proses dan hasil
Penilaian portofolio bertumpu pada dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan hasil belajar secara seimbang. Penilaian portofolio mengikuti setiap aspek perkembangan siswa, bagaimana cara belajar siswa,bagaimana motivasi belajar, sikap, minat, kebiasaan, dan lain sebagainya dan pada akhirnya bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian penilaian portofolio tidak hanya sekadar menilai hasil akhir yang dimiliki siswa akan tetapi juga menilai proses pembelajaran yang dilakukan siswa.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
A.    Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki perbedaan yang sangat mendasar dibandingkan dengan sistem penilaian yang biasa dilakukan misalnya dengan tes. Tes biasa digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi pelajaran atau perkembangan intelektual siswa, oleh sebab itu tes biasanya dilaksanakan pada akhir selesainya pelaksanaan program pembelajaran misalnyapada akhir caturwulan atau semester. Tidak demikian halnya dengan penilaian portofolio. Penilain portofolio dilakukan untuk menilai setiap aspek perkembangan siswa termasuk perkembangan minat, sikap, dan motivasi. Oleh sebab itu, penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus dan menyeluruh.
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki keunggulan, di antaranya:
  1. Penilaian Portofolio Dapat Menilai Kemampuan Siswa Secara Menyeluruh. Penilaian portofolio, melalui pengumpulan evidence dapat menilai kemampuan siswa secara utuh, yang tidak hanya menilai kemampuan unjuk kerja akan tetapi termasuk sikap dan motivasi belajar. Di samping itu penilaian portofolio menilai dua sisi yang sama pentingnya yaitu sisi proses dan hasil belajar.
  2. Penilaian Portofolio Dapat Menjamin Akuntabilitas Akuntabilitas (pertanggungjawaban) sekolah terhadap siswa, orang tua dan masayarakat, melalui penilaian portofolio dapat lebih terjamin. Mengapa demikian? Sebab kemampuan siswa dapat lebih teruji dengan melihat setiap perkembangan siswa.
  3. Penilaian Portofolio Merupakan Penilaian yang Bersifat Individual. Kekhasan penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat peserta didik sebagai individu yang masing-masing memiliki perbedaan, baik perbedaan dalam segi kemampuan, minat ataupun bakat termasuk perbedaan cara belajar. Dengan perbedaan itu, guru dapat menyesuaikan diri dalam pengelolaan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
  4. Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka. Melalaui dokumentasi evidence yang tersusun secara sistematis dan teorganisasi, setiap pihak yang berkepentingan seperti orangtua, kepala sekolah, komite sekolah dan lain sebagainya dapat menguji kemampuan siswa. Oleh sebab itu, penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka. Hal ini merupakan kelebihan yang memiliki arti yang sangat, yang tidak dimiliki oleh jenis penilain lainnya.
  5. penilaian portofolio bersifat self evalution. Kelebihan penilaian portofolio yang lain adalah setiap siswa dapat menilai dirinya sendiri dan dapat melakukan refleksi sehingga mereka dapat menetukan kompetensi mana yang belum tercapai atau perlu penyempurnaan dan kompetensi mana yang sudah tercapai. Melalui self evalution dapat menumbuhkan tanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Disamping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan di antaranya:
  1. Memerlukan waktu dan kerja keras. Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras bagi guru dibandingkan penilaian lain. Guru dituntut untuk dapat memperhatikan setiap siswa secara ndividual, memantau perkembangannya, mendorong agar mereka lebih banyak beraktivitas,mengumpulkan setiap pekerjaan siswa untuk diberi komentar, dan lain sebagainya. Semua itu memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Oleh karena itu, guru yang kurang memiliki motivasi yang kuat dalam menjalankan profesinya, akan sulit melaksanakan penilaian model portofolio ini.
  2. Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang. Penilaian portofolio dapat dikatakan sebagai suatu inovasi. Sebagaimana layaknya sebuah inovasi, maka penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang baik dari guru itu sendiri, dari masyarakat termasuk perubahan cara pandang orang tua. Mengubah cara pandang itu bukanlah sesuatu yang mudah, akan tetapi memerlukan kerja keras. Orang tua dan masyarakat yang sudah terbiasa menganggap  keberhasilan proses pendidikan diukur dari sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran melalui pendekatan kuantitatif, akan sulit menerima bahwa keberhasilan itu ditentukan secara kualitatif. Demikian juga halnya dengan guru. Guru yang sudah tebiasa melaksanakan proses pembelajaran dengan menyampaikan materi pelajaran untuk diingat dan dihafal siswa, akan sulit melaksanakan pembelajaran dengan gaya portofolio, dimana siswa didorong untuk lebih banyak beraktivitas, mencari dan menemukan sendiri hingga kompetensi tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum; setiap perkembangan danperubahan siswa dimonitor dan diberi catatan secara terus menerus.
  3. Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar. Selama ini siswa menganggap bahwa belajar itu adalah menguasai sejumlah materi pelajaran seperti yang disampaikan guru. Gaya belajar siswa akan ditentukan oleh keberadaan guru. Mereka akan belajar manakala ada guru sebagai sumber belajar. Mereka akan sulit manakala dilepas oleh guru untuk belajar. Mengubah pola belajar bagi siswa bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan kesabaran dan kesungguhan. Tidak sedikit guru yang merasa frustrasi, ketika sulit untuk diajak bertanya jawab, sulit untuk diberi tanggung jawab penyelesaian tugas, dan lain sebagainya.
  4. Penilaian portofolio memerlukan perubahan sisten pembelajaran. Selama ini sistem pembelajaran yang berlaku di Indonesia adalah sistem klasikal, di mana setiap kelas memiliki rombongan belajar yang sangat banyak yaitu antara 40-45 orang bahkan lebih. Sistem pemelajaran yang demikian, akan sulit untuk penilaian portofolio, belum lagi setiap guru harus mengajar banyak kelas.

TAHAPAN PELAKSANAAN PENIALAIAN PORTOFOLIO
1.      Menentukan Tujuan Portofolio
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertujuan. Apa yang dilakukan guru dan siswa diarahkan untukmencapai tujuan itu. Oleh karena itulah tahapan pertama dalam pelaksanaan penilaiann portofolio adalah merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Dengan  tujuan yang jelas dan terarah, akan memudahkan bagi guru untuk mengelola pembelajaran.
Beberapa hal yang sangat penting sehubungan dengan penetapan tujuan portofolio dijelaskan berikut ini.
  1. Dengan menggunakan portofolio, apakah tujuannya untuk memantau proses pembelajaran (process oriented) atau untuk mengevaluasi hasil akhir (product oriented) atau mungkin keduanya.
  2. Apakah tujuan penggunaan portofolio itu sebagai proses pembelajaran atau sebagai alat penialain?
  3. Apakah portofolio itu digunakan untuk memantau perkembangan dan perubahan setiap siswa atau hanya bermaksud untuk mengoleksi dan mendokumentasikan hasil pekerjaan siswa.
  4. Apakah portofolio digunakan untuk menunjukkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung kepada pihak tertentu, misalnya kepada orang tua, atau komite sekolah, dan lain sebagainya.
2.      Penentuan Isi Portofolio
Isi dan bahan portofolio merupakan tahapan berikutnya setelah menetukan tujuan. Isi dalam portofolio harus dapat menggambarkan perkembangan kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Misalkan apabila tujuan penggunaan portofolio adalah kemampuan anak dalam membuat sebuah karangan, maka isi portofolio adalah perkembngan kemampuan anak dari mulai mengembangkan ide atau gagasan, menentukan tema,menyusun kalimat, menyusun paragraf, dan seterusnya hinggapenyusunan karangan secara utuh. Untuk menghasilakn kompetensi tersebut, tentu saja proses pembelajaran yang dilakukan guru harus sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Siswa didorong untuk menghasilakn karya, bukan hanya berperan sebagai penerima informasi dari guru. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan isi portofolio di antaranya:
a.       Apakah portofolio itu berisikan seluruh evidence siswa sesuai dengan pengalaman belajar yang telah dilakukannya, atau hanya berisi sebagian apa saja yang dianggap penting?
b.      Apakah isi portofolio itu relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai sesuai dengan kurikulum?
c.       Apakah portofolio itu berisi evidence siswa yang dikerjakannya sendiri hasil kerja kelompok? 
3.      Menentukan Kriteria Dan Format Penilaian
Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang akan dinilai. Adapun aspek-aspek yang dinilai tersebut sangat tergantung pada jenis kompetensi yang diharapkan. Selanjutnya kriteria itu disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas.
Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses belajar misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian, dan lain sebagainya; sedangkan kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan denga isi yang menggambarkan kompetensi.
Dibawah ini diberikan contoh format penilaian beserta kriterianya.
Tabel
Penilaian Portofolio Hasil Belajar Siswa
Kompetensi dasar:
Menafsirkan pola dan ciri kenampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media citra
Nama: Hartilasti
Tanggal: 28 agustus 2004
MP:Geografi
Indikator
Kriteria


1.      Membedakan peta dengan media citra (foto udara dan citra satelit)
1
2
3
4
5




V

2.      Membuat peta berdasarkan hasil pengukuran jarak dan arah dengan menggunakan alat bantu meteran dan kompas






V

3.      Melakukan klasifikasi data, tabulasi dan membuat simbol




V

4.      Membuat peta tematik dengan menggunakan simbol kuantitatif(titik, garis dan luasan)




V


5.      Mengenal kenampakan alam dari hasil pemetaan/ interpretasi citra




V

Komentar orang tua:
Komentar guru:
Kemampuan Hartilasti dalam menafsirkan pola dan ciri kenampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media citra sudah bagus. Sukses untuk Har…!

Tabel
Penilaian Portofolio Hasil Karya Siswa

Kompetensi dasar:
Membuat karangan singkat sesuai dengan pengalaman masing-masing
Nama: Hans sulistiyo
Tanggal: 14 Juni 2004
MP: B. Indonesia
Indikator
Kriteria


  1. Pengembangan ide atau gagasan
  2. Penyususnan alur cerita
  3. Sistematika penulisan
  4. Pemilihan kata
  5. Penggunaan EYD
1
2
3
4
5






V
V
V
V
V

Komentar orang tua
Komentar guru:
Hans berhasil dalam menyusun sebuah cerita sesuai dengan pengalamannya. Hanya saja dalam penempatan kata yang sesuai serta aspek penggunaan ejaan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Ayo berlatih terus Hans….!

4. Pengamatan dan Penentuan Bahan Portofolio
Tidak semua bahan (evidence) dimasukkan sebagai bahan portofolio. Portofolio biasanya hanya memuat evidence yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, sebelum ditentukan evidence mana yang dianggap dapat dimasukkan ke dalam portofolio, terlebih dahulu perlu dilakukan pengamatan.
Pengamatan dan penentuan evidence sebaiknya dilakukan oleh guru dan siswa dilakukan bersama-sama. Siswa perlu diminta pertimbangan-pertimbangan serta alasan-alasan evidence mana yang harus dimasukan. Hal ini penting untuk menjamin objektivitas penilaian portofolio.
Terdapat pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan.
a.       Evidence yang ditetapkan sebagai bahan portofolio adalah evidence yang dapat mewakili gambaran kemampuan siswa yang sesungguhnya. Artinya melalui evidence yang ditentukan, baik guru maupun orang tua dan pihak-pihak lain bisa menilai kemampuan akhir siswa.
b.      Evidence dipilih karena dapat menggambarkan perkembangan perubahan dan kemamuan siswa dari awal sampai akhir siswa. Pertimbangan ini dapat dilakukan terutama untuk menilai perkembangan kemampuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian tidak semua evidence dimasukan pada portopolio.
c.       Evidence dipilih karena keterkesanan siswa akan karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, siswa perlu diminta komentar serta alasan-alasan mengapai ia menentukan evidence itu yang dimasukan.
d.      Evidence dipilih karena pertimbangan kesesuaiannya dengan kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan kurikulum.
e.       Evidence dipilih karena dilihat dari segi kepraktisan dan segi artistik portofolio.
5. Menyusun Dokumen Protofolio
Menakala bahan-bahan portofolio telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun itu dalm dokumen poftofolio, misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan :
  1. Indentitas siswa
  2. Mata pelajaran
  3. Daftar isi dokumen dan  
  4. Isi dokumen beserta komentar-komentar baik dengan guru maupun orangtua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Formulir Komentar. Terimakasih