Kamis, 06 Januari 2011

PARAGRAF

A.    BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA
Dalam menulis karangan, wacana, artikel atau apapun yang berkaitan dengan tulis menulis maka kita harus mengetahui jenis-jenis paragraph antara lain :
1. Paragraf deduktif adalah kalimat utama di awal (umum-khusus)
Cirri-ciri paragraph deduktif adalah
a. Definisi
b. Pernyataan
c. Pendapat
Contoh : Masalah yang kita hadapi sebenarnya adalah penyaluran dan pemasaran produksi beras. Supaya produksi semakin meningkat tidak berhenti, penyaluran dan pemasaran harus tetap dilaksanakan. Sekarang yang melakukan dan pemasaran adalah bulog.

2. Paragraf induktif adalah kalimat utama diakhir
Cirri-ciri paragraph induktif
1. Definisi
2. Pernyataan
3. Pendapat
4. Kesimpulan
Contoh : Budi seorang lulusan STM yang kini memiliki bengkel besar ia mengatakan ia berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki modal. Ternyata kuncu sukses bukan karena banyaknya modal tetapi karena keuletan.

3. Paragraf Campuran (deduktif-induktif) adalah kalimat utama diawal ditegaskan lagi diakhir.
Contoh : Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sungguh penting. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hati kepada sesamanya. Dengan bahasa itu pula manusia mewarisi dan mewariskan, menerima dan member pengetahuan kepada sesamanya. Bahkan dengan bahasa pula manusia dapat mengekspresikan jiwa seninya. Dengan demikian jelaslah bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Lebih lanjut tentang: Jenis-jenis paragraf

B.     BERDASARKAN BENTUK ATAU SIFAT ISINYA
Paragraf dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
Contoh paragraf narasi adalah

Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta.

2. Paragraf Deskripsi
Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
Contoh paragraf deskriptif adalah

Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak
membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya
beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut
yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah
menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut!
Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.

3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraph yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Contoh Paragraf eksposisi adalah

Saat ini kegiatan Ekstrakurikuler dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran sesuai pelajaran yang diinginkan dan tertera di daftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya berlangsung hingga sore hari dimana siswa dan siswi sudah tidak ada pelajaran wajib dalam kelas lagi dan kegiatan ini dimulai dari sepulang sekolah. Guna dari kegiatan ekstrakurikuler bisa dikaitkan dengan menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil, pengembangan bakat siswa dan siswi, dan juga sebagai sarana permainan yang diminati seorang siswa dan siswi atau sarana bermain sambil belajar.

4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu.
Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang membedakan argumentasi dari eksposisi.
Contoh Paragraf:
Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola jempolan

5. Paragraf Persuasi
Paragraph persuasi adalah paragraph yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Contoh paragraph persuasi adalah

Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.

C.    POLA PENALARAN PENGEMBANGAN PARAGRAF
Banyak cara yang dapat digunakan dalam menyampaikan pendapat, di antaranya secara induktif dan deduktif.
Bentuk penyampaian pendapat atau penalaran pendapat secara induktif dan deduktif pun beraneka macam.

A.                 Penalaran Induktif
Penalaran induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum).
Jenis Penalaran Induktif
                      Generalisasi
Penalaran secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik simpulannya secara umum.
Contoh :
-                       Jika dipanaskan, besi memuai.
-                       Jika dipanaskan, tembaga memuai.
-                       Jika dipanaskan, perak memuai.
-                       Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Contoh Paragra:
Untuk menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalah sarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75. Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Digital Modern. Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.
                      Analogi
Penalaran analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan.
Contoh Paragraf:
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
                      Sebab-akibat (kausalitas)
Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh Paragraf:
-                      (sebab-akibat)
Penduduk dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya, Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
-                      (akibat-sebab)
Pengurusan KTP sangat mahal sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena birokrasi yang  berbelit. Selain itu, masih kerap terjadi oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP yang sebenarnya fiktif belaka.

B.                 Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur menjelaskan hal-hal khusus.
Jenis-jenis Penalaran Deduktif
                      Silogisme
Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).
Rumus silogisme
Contoh:
PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.
                           A                      B
PK : Ihsan adalah orang Islam.
              C                   A
S  : Ihsan wajib melaksanakan salat.
              C                               B        
                      Silogisme negatif
Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.
Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
Contoh:
PU : Siswi di sekolah negeri tidak wajib berjilbab.
                            A                                             B
PK : Dewi adalah seorang siswi di sekolah negeri.
              C                               A
S   : Dewi tidak wajib berjilbab.
              C                               B        
                      Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.
Rumus:  C = B karena C = A
Contoh:
PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.
                            A                                             B
PK : Ihsan adalah orang Islam.
              C                               A
K   : Ihsan wajib melaksanakan salat.
              C                               B        
Entimem :
Ihsan wajib melaksanakan salat karena ia orang Islam
    C                    B                                             C        A


Didin Wahyudin (dari berbagai sumber)
Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Formulir Komentar. Terimakasih