Sabtu, 15 Januari 2011

PELAFALAN ARTIKULASI FONEM BAHASA INDONESIA


KAJIAN FONEM
A. PENGERTIAN FONEM DAN FONEMISASI
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
B. PENGENALAN FONEM
Dalam mengenalui fonem terdapat beberapa pokok pikiran umum yang disebut premis-premis fonologis. Berdasarka nsifat umumnya premis-premis bahasa tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bunyi bahasa mempunyai kencenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya.
b. Sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris.
c. Bunyi-bunyi bahasa yangsecara fonetis mirip harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi (fonem) yang berbeda, apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama.
d. Bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer, harus dimasukkan ke dalam kelas-kelas bunyi (fonem) yang sama.
Untuk mengenal dan menentukan bunyi-bunyi bahasa yang bersifat fungsional (fonem ),biasanya ditentukan melalui kontras pasangan minimal. Pasangan minimal ini adalah pasangan bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna pada sebuah bahasa atau kata tunggal yang secara ideal sama, kecuali satu bunyi berbeda. Contohnya : dara dan tara à /d/ dan /t/
kalah dan galah à /k/ dan /g/
C. BEBAN FUNGSIONAL FONEM
Dalam kajian fonologi sering dipaparkan beban fungsional dari oposisi fonemis tertentu. Beban oposisi rendah terdapat pada bunyi /p/ dan /f/ pada katakapan dan kafan, sedangkan beban oposisi tinggi terdapat pada bunyi /k/ dan /g/ pada kata gita dan kita.
REALISASI DAN VARIASI FONEM
A. REALISASI FONEM
Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa
1. realisasi vokal
berdasarkan pembentukannya, realisasi fonem vokal dibedakan sebagai berikut :
a. Fonem /i/ adalah vokal tinggi-depan-tak bulat.
b. Fonem /u/ adalah vokal atas-belakang-bulat.
c. Fonem /e/ adalah vokal sedang-depan-bulat.
d. Fonem /¶/ adalah vokal sedang-tangah-bulat.
e. Fonem /o/ adalah vokal sedang-belakang-bulat
f. Fonem /a/ adalah vokal rendah-tengah-bulat.
2. Realisasi konsonan
berdasarkan cara pembentukannya, realisasi fonem konsonan dibedakan sebagai berikut :
a. Konsonan hambat, dibedakan sebagai berikut :
- konsonan hambat-bilabial, yaitu fonem /p/ dan /b/
- konsonan hambat-dental, yaitu fonem /t/ dan /d/
- konsonan hambat-palatal, yaitu /c/ dan /j/
- konsonan hambat-velar, yaitu /k/ dan /g/
b. Konsonan Frikatif, dibedakan sebagai berikut :
- Konsonan frikatif-labio-dental, yaitu /f/ dan /v/
- Konsonan ferikatif-alveolar, yaitu /s/ dan /z/
- Konsonan frikatif-palatal tak bersuara, yaitu /š/
- Konsonan frikatif-velar tak bersuara, yaitu /x/ dan /kh/
- Konsonan frikatif-glotal tak bersuara, yaitu /h/
c. konsonan getar-alveolar, yaitu /r/
d. konsonan lateral-alveolar, yaitu /l/
e. konsonan nasal, dibedakan dalam daerah artikulasinya sebagai berikut :
- konsonan nasal-bilabial, yaitu /m/
- konsonan nasal-dental, yaitu /n/
- konsonan nasal-palatal, yaitu /ň/
- konsonan nasal-velar, yaitu /h/
f. semi-vokal , yaitu semivokal bilabial (/w/) dan semivokal palatal( /y/).
B. VARIASI FONEM
Variasi fonem ditentukan oleh lingkungan dalam distribusi yang komplementer disebut variasi alofonis. Variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata disebut alofon.
a. Alofon vokal
- Alofon fonem /i/, yaitu
[i] jika terdapat pada suku kata terbuka. Misalnya, [bibi]à /bibi/
[I] jika terdapat pada suku kata tertutup. Misalnya, [karIb]à /karib/
[Iy] palatalisasi jika diikuti oleh vokal [aou].à [kiyos]à /kios/
[ϊ] nasalisasi jika diikuti oleh nasal. [ϊndah]à /indah/
- Alofon fonem /ε/, yaitu
[e] jika terdapat pada suku kata terbuka dan tidak diikuti oleh suku kata yang
mengandung alofon [ε]. Misalnya, [sore]à /sore/
[ε] jika terdapat pada tempat-tempat lain. Misalnya, [pεsta]à/pesta/
[¶] jika terdapat pada posisi suku kata terbuka. [p¶ta]à/peta/
[¶] jika terdapat pada posisi suku kata tertutup. [sent¶r]à/senter/
- Alofon fonem /o/, yaitu
[o] jika terdapat pada suku kata akhir terbuka. [soto]à/soto/
[É] jika terdapat pada posisi lain. [jeblÉs]à/jeblos/
- Alofon fonem /a/, yaitu
[a] jika terdapat pada semua posisi suku kata.
[aku]à/aku, [sabtu]à/sabtu/
- Alofon fonem /u/, yaitu
[u] jika terdapat pada posisi suku kata terbuka.
[aku]à/aku/, [buka]à/buka/
[U] jika terdapat pada suku kata tertutup.
[ampUn]à/ampun/, [kumpul]à/kumpul/
[uw] labialisasi jika diikuti oleh[I,e,a].
[buwih]à/buih/, [kuwe]à/kue/
b. Alofon konsonan
- fonem /p/
[p] bunyi lepas jika diikuti vokal.
[pipi]à/pipi/, [sapi]à/sapi/
[p>] bunyi tak lepas jika terdapat pada suku kata tertutup.
[atap>]à/atap/, [balap>]à/balap/
[b] bunyi lepas jika diikuti oleh vocal.
[babi]à/babi/, [babu]à/babu/
[p>] bunyi taklepas jika terdapat pada suku kata tertutup, namun berubah lagi menjadi [b] jika diikuti lagi vokal.
[adap>]à/adab/, [jawap>]à/jawab/
- Fonem /t/
[t] bunyi lepas jika diikutu oleh vokal.
[tanam]à/tanam/, [tusuk]à/tusuk/
[t>] bunyi tak lepas jika terdapat pada suku kata tertutup.
[lompat>]à/lompat/,[sakit>]à/sakit/
[d] bunyi lepas jika diikuti vocal.
[duta]à/duta/, [dadu]à/dadu/
[t>] bunyi hambat-dental-tak bersuara dan tak lepas jika terdapat pada suku kata tertutup atau pada akhir kata.
[abat>]à/abad/,[murtat>]à/murtad/
- Fonem /k/
[k] bunyi lepas jika terdapat pada awal suku kata.
[kala]à/kala/, [kelam]à/kelam/
[k>] bunyi tak lepas jika tedapat pada tengah kata dan diikuti konsonan lain.
[pak>sa]à/paksa/, [sik>sa]à/siksa/
[?] bunyi hambat glottal jika terdapat pada akhir kata.
[tida?]à/tidak/, [ana?]à/anak/
- Fonem /g/
[g] bunyi lepas jika diikuti glottal.
[gagah]à/gagah/, [gula]à/gula/
[k>] bunyi hambat-velar-tak bersuara dan lepas jika terdapat di akhir kata.
[beduk>]à/bedug/,[gudek>]à/gudeg/
- Fonem /c/
[c] bunyi lepas jika diikuti vocal.
[cari]à/cari/, [cacing]à/cacing/
- Fonem /j/
[j] bunyi lepas jika diikuti vocal.
[juga]à/juga/, [jadi]à/jadi/
- Fonem /f/
[j] jika terdapat pada posisi sebelum dan sesudah vocal.
[fakir]à/fakir/, [fitri]à/fitri/
- Fonem /p/
[p] bunyi konsonan hambat-bilabial-tak bersuara
[piker]à/piker/, [hapal]à/hapal/
- Fonem /z/
[z] [zat]à/zat/, [izin]-à/izin/
- Fonem /š/
[š] umumnya terdapat di awal dan akhir kata
[šarat]à/syarat/, [araš]à/arasy/
- Fonem /x/
[x] berada di awal dan akhir suku kata.
[xas]à/khas/, [xusus]à/khusus/
- Fonem /h/
[h] bunyi tak bersuara jika terdapat di awal dan akhir suku kata.
[hasil]à/hasil, [hujan]à/hujan/
[H] jika berada di tengah kata
[taHu]à/tahu/, [laHan]à/lahan/
- Fonem /m/
[m] berada di awal dan akhir suku kata
[masuk]à/masuk/, [makan]à/makan/
- Fonem /n/
[n] berada di awal dan akhir suku kata.
[nakal]à/nakal/, [nasib]à/nasib/
- Fonem /ň/
[ň] berada di awal suku kata
[baňak]à/banyak/, [buňi]à/bunyi/
- Fonem /Ƞ/
[Ƞ] berada di awal dan akhir suku kata.
[Ƞarai]à/ngarai/, [paȠkal]à/pangkal/
- Fonem /r/
[r] berada di awal dan akhir suku kata, kadang-kadang bervariasi dengan bunyi getar uvular [R].
[raja] atau [Raja]à/raja/, [karya] atau [kaRya]à/karya/
- Fonem /l/
[l] berada di awal dan akhir suku kata.
[lama]à/lama/, [palsu]à/palsu/
- Fonem /w/
[w] merupakan konsonan jika terdapat di awal suku kata dan semi vocal pada
akhir suku kata.
[waktu]à/waktu/, [wujud]à/wujud/
- Fonem /y/
[y] merupakan konsonan jika terdapat di awal suku kata dan semi vocal pada
akhir suku kata.
[santay]à/santai/, [ramai]à/ramai/

C. DIFTONG
Diftong adalah dua buah vokal yang berdiri bersama dan pada saat diucapkan berubah kualitasnya. Perbedaan vokal dengan diftong adalah terletak pada car hembusan nafasnya. Diftong dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut
1. Diftong /au/, pengucapannya [aw]. Contohnya :
[harimaw] /harimau/
[kerbaw] /kerbau/
2. Diftong /ai/, pengucapannya [ay]. Contohnya :
[santay] /santai/
[sungay] /sungai/
3.Diftong /oi/, pengucapannya [oy]. Contohnya :
[amboy] /amboi/
[asoy] /asoi/


Semoga Bermanfaat
Sumber: Ringkasan dari http://morfologi.com/?tag=fonologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Formulir Komentar. Terimakasih